Kim So Eun pasrah kini. Ia merasa Kim Bum memang sudah tak peduli lagi padanya. Mungkin Kim Bum tak lagi mencintainya. Atau sudah ada gadis lain yang menyisihkan Kim So Eun di hati pemuda itu.
Seminggu sudah Kim Bum benar-benar menghilang setelah dua minggu sebelumnya Pemuda itu berlaku aneh.
Gadis itu tengah melangkah menelusuri Eclips Street. Jalan yang tidak dilewati Bus hingga ia harus berjalan kaki jika ke tempat Kursus Bahasa Inggrisnya.
“Hei!” sebuah suara menolehkan kepala Kim So Eun. Seorang pemuda di atas sepeda motor berjalan pelan mensejajari. “Butuh tumpangan?”
Motor itu berhenti. Kim So Eun menyambut tawaran Jung Yong Hwa, teman sealmameter di kursus Bahasa Inggrisnya itu meski berbeda kelas.
“Tumben tidak diantar,” kata Jung Yong Hwa setelah Kim So Eun naik di boncengan motornya. Kim So Eun hanya tersenyum. “Kalau nanti tidak dijemput lagi seperti kemarin, kau bisa menumpang padaku.”
Kim So Eun tidak langsung mengiyakan. Dalam hati, ia masih berharap Kim Bum sadar untuk menjemputnya meski harapan itu telah begitu tipisnya.
Namun, Kim Bum memang tidak lagi menjemputnya. Dan Kim So Eun menerima saja tawaran Jung Yong Hwa. Ia tak peduli kalau ada yang melihatnya berboncengan dengan Jung Yong Hwa dan melaporkannya pada Kim Bum. Ia ingin Kim Bum tahu, bukan hanya dia satu-satunya pemuda yang peduli padanya.
“Keberatan kalau kita mampir ke kafe dulu?” ujar Jung Yong Hwa dalam nada ajakan. Kim So Eun hanya mengangguk.
***
“Jangan main api, Kim So Eun,” kata Baek Suzy kemarin sore, ketika Kim So Eun bercerita tentang Jung Yong Hwa.
“Kalau Kim Bum bisa seenaknya bertingkah, kenapa aku tidak?” bela Kim So Eun.
“Tapi kau dan Kim Bum sudah pacaran hampir tiga tahun. Apakah semudah itu?” Baek Suzy menghitung dengan tepat. Ia memang tahu berapa lama mereka pacaran karena ikrar pacaran mereka terjadi sepulang menghadiri ultah Baek Suzy hampir tiga tahun lalu.
“Dan sudah hampir sebulan ini Kim Bum menghindariku. Memang beberapa kali aku masih bisa menemuinya, tapi sikapnya padaku teramat lain.”
“Tapi kalian belum putus, kan?”
“Mungkin Kim Bum sudah memutuskan sepihak.” Kim So Eun bersikukuh. Ia tak mau lagi peduli meski ketika sempat bertemu, Kim Bum mengelak telah memutuskan Kim So Eun dan bilang masih mencintainya.
“Aku hanya sedang jenuh,” begitu ungkapnya.
Kalau saja pengakuan itu jauh hari sebelum kesabaran Kim So Eun memuncak. Atau sebelum ia kian dekat dengan Jung Yong Hwa, pemuda tampan dengan sorot mata tajam yang sering menjadi perbincangan para gadis di tempat kursus, mungkin Kim So Eun akan mencoba untuk mengerti. Tapi kini? Ia merasa tak perlu menunggu Kim Bum benar-benar memutuskannya sebelum menjalin hubungan baru dengan pemuda idola di tempat kursus itu.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar